Varises atau pembengkakan pembuluh
vena masih dianggap sebagai gangguan estetika karena mengganggu penampilan.Varises
merupakan risiko penyumbatan pembuluh darah atau emboli paru (pulmonary
embolism /PE).
Emboli paru merupakan penyumbatan
arteri paru-paru oleh suatu embolus (bekuan darah) yang terjadi secara
tiba-tiba, yang bisa mengakibatkan kematian secara mendadak.
Varises sebaiknya jangan disepelekan
karena dapat menimbulkan komplikasi serius seperti PE. Varises terjadi akibat terganggunya
fungsi pembuluh vena untuk mengalirkan darah kembali ke jantung.
Vena merupakan pembuluh darah yang
bertugas untuk mengembalikan darah dari tubuh ke jantung. Vena memiliki
katup untuk menjaga tekanan dari otot tetap normal sehingga darah dapat
dialirkan menuju jantung. Vena pada kaki memiliki tugas yang lebih berat dibanding
pada bagian tubuh lain karena paling jauh jaraknya dengan jantung.
Bila katup vena rusak, maka darah
tidak dapat dikembalikan dengan normal. Akibatnya terjadi penimbunan darah yang
mengakibatkan pembengkakan vena. Inilah yang menimbulkan varises atau yang
dikenal dengan istilah medis chronic vein insufficiency (CVI.
Bila varises sudah parah akan
mengakibatkan penimbunan darah karena aliran darah balik yang tidak normal.
Akibatnya darah rentan untuk membeku dan berpotensi menyumbat aliran
darah ke paru-paru. Inilah yang mengakibatkan kematian mendadak.
Kematian mendadak akibat pulmonary
embolism sering disalah artikan serangan jantung. Maka penyakit ini masih belum
terlalu menjadi perhatian.
Tahap-tahapan gangguan vena, dimulai dari
timbulnya garis-garis kemerahan di betis yang merupakan penampakan dari vena
yang mulai membengkak. Selanjutnya pembengkakan vena makin besar hingga
menimbulkan luka karena sel-sel kulit di atas pembuluh darah yang mati.
Angka kejadian varises cukup besar. wanita
dewasa memiliki risiko 25-50 persen mengalami varises. Sedangkan pria memiliki
risiko varises 15-30 persen.
Risiko varises meningkat pada mereka
yang terlalu lama duduk atau berdiri, kurangnya aktivitas fisik, obesitas,
hamil, dan faktor genetik.
Sumber:KompasHealth