Rabu, 01 Mei 2013

Jangan Sepelekan Varises



Varises atau pembengkakan pembuluh vena masih dianggap sebagai gangguan estetika karena mengganggu penampilan.Varises merupakan risiko penyumbatan pembuluh darah atau emboli paru (pulmonary embolism /PE).

Emboli paru merupakan penyumbatan arteri paru-paru oleh suatu embolus (bekuan darah) yang terjadi secara tiba-tiba, yang bisa mengakibatkan kematian secara mendadak.

Varises sebaiknya jangan disepelekan karena dapat menimbulkan komplikasi serius seperti PE. Varises terjadi akibat terganggunya fungsi pembuluh vena untuk mengalirkan darah kembali ke jantung.

Vena merupakan pembuluh darah yang bertugas untuk mengembalikan darah dari tubuh ke jantung. Vena memiliki katup untuk menjaga tekanan dari otot tetap normal sehingga darah dapat dialirkan menuju jantung. Vena pada kaki memiliki tugas yang lebih berat dibanding pada bagian tubuh lain karena paling jauh jaraknya dengan jantung.

Bila katup vena rusak, maka darah tidak dapat dikembalikan dengan normal. Akibatnya terjadi penimbunan darah yang mengakibatkan pembengkakan vena. Inilah yang menimbulkan varises atau yang dikenal dengan istilah medis chronic vein insufficiency (CVI.

Bila varises sudah parah akan mengakibatkan penimbunan darah karena aliran darah balik yang tidak normal. Akibatnya  darah rentan untuk membeku dan berpotensi menyumbat aliran darah ke paru-paru. Inilah yang mengakibatkan kematian mendadak.

Kematian mendadak akibat pulmonary embolism sering disalah artikan serangan jantung. Maka penyakit ini masih belum terlalu menjadi perhatian.

Tahap-tahapan gangguan vena, dimulai dari timbulnya garis-garis kemerahan di betis yang merupakan penampakan dari vena yang mulai membengkak. Selanjutnya pembengkakan vena makin besar hingga menimbulkan luka karena sel-sel kulit di atas pembuluh darah yang mati.

Angka kejadian varises cukup besar. wanita dewasa memiliki risiko 25-50 persen mengalami varises. Sedangkan pria memiliki risiko varises 15-30 persen.

Risiko varises meningkat pada mereka yang terlalu lama duduk atau berdiri, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, hamil, dan faktor genetik.

Sumber:KompasHealth

Tidak ada komentar :

Posting Komentar