Senin, 22 April 2013

ANTARA PIKUN DAN MENGUNYAH



Hubungan antara kemampuan mengunyah dengan fungsi kognitif otak terungkap dalam sebuah penelitian di Journal of The American Geriatric Society.

Makin jago mengunyah, seseorang cenderung lebih terlindungi dari risiko pikun di hari tuanya kelak.

Ada 2 teori yang menjelaskan hubungan ini, yang pertama berhubungan dengan riwayat gigi tanggal. Makin banyak gigi yang tanggal, seseorang akan makin kesulitan mengunyah dan secara kebetulan hal itu berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif yang lebih cepat.

Makin banyak gigi yang tanggal, makin besar risiko penurunan fungsi kognitif yang merupakan penyebab utama pikun atau demensia.

Sementara teori yang kedua berhubungan dengan aktivitas mengunyah itu sendiri. Makin aktif mengunyah, seseorang cenderung memiliki fungsi kognitif yang lebih bagus sehingga lebih aman dari risiko pikun, terlepas dari jumlah gigi yang dimilikinya saat itu.

Partisipan yang hobi mengunyah permen karet dikatakan memiliki fungsi kognitif yang lebih baik alias lebih cerdas dibanding yang tidak suka mengunyah permen karet.

 Apakah para lansia mengunyah dengan gigi asli atau palsu, itu tidak ada hubungannya dengan penurunan fungsi kognitif selama orang-orang itu tidak punya kesulitan dalam mengunyah.

sumber : detik.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar